KUBU RAYA – Sebuah insiden ledakan tabung gas elpiji 3 kilogram mengguncang sebuah bangunan kosong di Desa Ampera Raya, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, pada Minggu (25/5/2025) malam. Peristiwa tersebut menjadi sorotan setelah video detik-detik pasca-ledakan beredar luas di media sosial.
Akibat ledakan itu, seorang pria bernama Laihi (58) mengalami luka bakar cukup serius dan kini tengah menjalani perawatan intensif di RS St. Antonius Pontianak. Korban diketahui merupakan warga Dusun Sule Bagas, Desa Korek, Kecamatan Sungai Ambawang.
Menurut hasil penyelidikan awal dari Tim Inafis Polres Kubu Raya bersama anggota Polsek Sungai Ambawang, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 20.46 WIB. Warga sekitar mengaku mendengar suara ledakan keras dari arah bangunan kosong yang diketahui kerap dijadikan tempat tinggal oleh korban.
Saat warga mendatangi lokasi, mereka menemukan kobaran api di dalam bangunan tersebut. Beberapa bagian dinding terlihat rusak parah, diduga akibat ledakan dari tabung gas elpiji 3 kilogram.
Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, IPTU Hafiz Febrandani, melalui Kasubsi Penmas Aiptu Ade, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, korban ditemukan dalam keadaan duduk di atas tempat tidur dengan kondisi tubuh mengalami luka bakar yang cukup parah.
“Korban langsung dievakuasi oleh warga sekitar pukul 21.10 WIB menggunakan mobil pick-up menuju Puskesmas Sungai Ambawang. Namun karena keterbatasan fasilitas, korban kemudian dirujuk ke RS St. Antonius Pontianak untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut,” ujar Ade, Selasa (27/5/2025).
Ade menjelaskan, dugaan sementara ledakan berasal dari kebocoran pada regulator tabung gas elpiji. Yang memperparah keadaan, posisi tabung gas dan kompor ditemukan berada sangat dekat dengan tempat tidur korban.
“Diduga saat korban hendak menyalakan obat nyamuk dengan korek api, gas yang sudah bocor tersulut api sehingga menyebabkan ledakan dan kebakaran,” jelasnya.
Dari keterangan pihak keluarga dan warga sekitar, korban diketahui mengalami gangguan mental dan memiliki kebiasaan berpindah-pindah tempat tinggal. Ia disebut lebih sering tinggal di rumah kosong maupun di bawah kolong jembatan karena menolak tinggal bersama keluarganya di Desa Korek. Hingga kini, korban masih dirawat intensif di RS St. Antonius Pontianak.
Menanggapi insiden tersebut, pihak kepolisian Polres Kubu Raya menghimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan gas elpiji, khususnya dalam memeriksa kondisi regulator serta memperhatikan penempatan tabung dan kompor agar tidak membahayakan penghuni rumah.