Warga Dusun Nyandang Desa Sui Mawang Digegerkan dengan Penemuan Mayat di Sebuah Pondok Kebun

Sanggau, Polda Kalbar – Personil Polsek Kapuas Polres Sanggau Polda Kalbar mendapat laporan dari masyarakat terkait Penemuan Mayat berjenis Kelamin Laki-laki di Pondok Kebun Jln Dusun Nyandang Desa Sui Mawang Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.

Korban berinisial BT (62) Warga Jln Sutra No 24 RT 008 RW 003 Kelurahan Bunut Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau.

Kapolres Sanggau AKBP Suparno Agus Candra Kusumah, SH, S.I.K melaluI Kapolsek Kapuas Iptu Marianus menjelaskan kronologis pada tanggal 17 Maret 2024 Korban BT pulang kerumahnya di Jln Sutra untuk ibadah sembahyangan 40 Hari di kediaman Sdr. Kerbat yang berada di Jalan Pancuraji Kelurahan Bunut.

“Saat di rumah, Korban menyampaikan kepada keluarganya bahwa dirinya tidak enak perut mungkin salah makan. Selanjutnya korban bersama keluarga melaksanakan ibadah sembahyangan 40 Hari di kediaman Sdr. Kerbat,” ungkapnya.

“Sekira Pukul 19.00 WIB Korban kemabli lagi ke Pondok Kebun yang barada di Dusun Nyandang Desa Sui Mawang Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau,” sambung Kapolsek.

Lanjut Iptu Marianus, Keesokan harinya Senin (18/3) menantu korban yaitu Sdr. Rinto menghubungi korban namun tidak diangkat dengan tujuan menghubungi kalau Korban biasanya megambil saparan Pagi dirumahnya serta meminta tolong sekalian membawa mobil Pick Up di kebun namun tidak diangkat.

“Selanjutnya Sdr. Rinto menghubungi Istrinya Sdri. Septiana bahwa kenapa Bapak biasa pulang ngambil sarapan hari ini Ndak ada. Kemudian Sdri. Septiani mencoba menghubungi Korban namaun tidak diangkat,” terangnya.

“Kemudian Pada tanggal 19 Maret 2024 pagi hari keluarga mencoba menghubungi namun tidak diangkat. Karena khawatir terhadap Korban, selanjutnya Sdr. Rinto dan Istrinya serta kakak Istri Sdri. Egy pergi ke Pondok kebun bersama untuk melihat orang tuanya,” sambung Iptu Marianus.

Setibanya di Pondok Kebun, keluarha korban melihat lampu masih hidup, mobil Pick Up di parkiran dan Motor ada di belakang kebun namun rumah dalam keadaan terkunci. Kemudian menantu Korban dan keluarga menggedor pintu dan berteriak ai.. ai… namun tidak ada jawaban.

Kemudian Sdr. Rinto memanjat ventilasi kamar dan melihat korban terbaring di tempat tidur, dengan rasa curiga Sdr. Rinto mendobrak pintu dapur dan masuk ke kamar serta melihat korban sudah meninggal dengan kondisi badan kaku dan mulai membengkak. Selanjutnya keluarga korban menghubungi Polsek Kapuas.

“Dari Hasil lidik dan pulbaket terhadap anak dan menantu Korban, diketahui bahwa yang bersangkutan mempunyai penyakit maag dan asam urat terkadang sering kembung pada perut,” ungkap Kapolsek.

“Menurut keterangan Anak dan Menantu korban bahwa orangtuanya sudah lama tinggal di pondok Kebun seorang diri dan setiap harinya berada dipondok kebun. Apabila mau makan korban akan turun ke Sanggau mengambil makanan di rumah dan kembali lagi ke pondok Kebun,” sambungnya.

Berdasarkan Informasi dari masyarakat sekitar kebun bahwa sebelum meninggal korban pada malam Senin sekira pukul 19.30 WIB meminta tolong dengan karyawan RAM yang tidak jauh dari pondok Kebun untuk dikerok. Sesudah di kerok Korban pulang kepondok, Keesokan harinya tidak pernah datang lagi ke RAM sawit karena setiap harinya korban ada nongkrong.

“Sementara Hasil pemeriksaan Medis RSUD MTh. Djaman oleh Dr. Jonathan Martino Samosir Pakpahan didapati keterangan bahwa tidak didapati adanya tanda-tanda kekerasan terhadap korban dan penyebab meninggalnya korban dikarenakan sakit yang dideritanya,” papar Kapolsek.

“Dari Pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi serta ikhlas berdasarkan hasil visum oleh Dokter RSUD MTh Djaman.Selanjutnya jenazah di bawa kerumah Duka yang berada di Jalan Sutra Kelurahan Bunut Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau,” tutup Iptu Marianus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *